Mentoring dan Statistika…
Haai
haai
sobat bulletin data, apa kabar? Semoga kesehatan menyertai kita semua. Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas tentang mentoring dan statistika. Lho
emang apa hubungannya antara mentoring dan statistic? Eiitsss tunggu dulu, tahan dulu ke-kepo-an nya bro.. hehe. Tau gak kalau mentoring yang sekarang
gencar dilakukan JMMI (Jamaah Masjid Manarul Ilmi) ITS ada kaitannya dengan statistic?
Atau tau gak kalau alumni kita
dulunya pernah berjasa dalam mentoring hingga mentoring se-beken ini? Pada gak sabar
ya ingin tau infonya? Oke kita akan
kupas semua pada kesempatan kali ini. Sebelum membaca lebih jauh, yuuk kita
siapkan hati kita agar kita memperoleh barokah dalam membaca informasi penting
ini.. checkitodd..
Kita sejenak bermain dengan mesin waktu, kita kembali ke masa 18 tahun silam, tepatnya tahun 1995. Kita mendapat kesempatan emas mewawancarai salah satu alumni statistika 1995, Pak Unung Sutopo, yang sekarang bekerja Manager PT. Enciety Business Consult. Pada zamannya, Pak Unung menduduki jabatan penting dibeberapa organisasi. Beliau menjabat sebagai Staf Kaderisasi JMMI ITS, Bendahara FORSIS ITS dan Direktur PSt HIMASTA-ITS. Berikut kutipan wawancara penulis dengan Pak Unung.
Penulis (Pn) :“Assalamu’alaikum Pak Unung, senang kenal dengan bapak. Pak apakah ada waktu untuk kami wawancara mengenai mentoring?”
Pak Unung (P.U) :“Wa’alaikumsalam wr wb. Senang juga kenal dengan adik kelas. Hehehe. Boleh silahkan”
Pn :“Pak, dengar-dengar bapak dulu mentor ya? Menurut bapak mentoring zaman dulu seperti apa?”
P.U :“Mentoring dulu sama sekarang hampir sama. Mentoring merupakan metode liqo atau kelompok kecil, masing-masing dipandu oleh mentor. Dulunya organisasi mentoring ITS dikelola oleh Panitia Mentoring Pusat. Saat itu direktur dipegang Pak Sulthon Nur Rohman (Tekkim ‘95)”
Pn :“Oiya pak,
dengar-dengar dulu mentoring ada juga karena campur tangan dari statistic bukan
pak? Kronologisnya seperti apa pak?”
P.U :“Iya benar. Panitia
Mentoring Pusat saat itu ingin membuat gebrakan, sehingga mentoring menjadi
perhatian yang bagus. Modul dicetak seragam. Ada pelatihan mentor dan
sertifikasi. Sehingga membutuhkan dukungan dana lumayan besar. Direktur PMP
bertemu rektor (P. Sugiono) untuk presentasi proposal pendanaan. Jawaban dari rektor : Apa alasan ITS harus
mendukung mentoring. Seberapa besar kebutuhan mahasiswa ITS akan mentoring?
Sehingga, direktur PMP menemui saya (saat itu saya sudah 'pensiun' dari
direktur PST dan Bendahara FORSIS). Kebetulan dalam beberapa kesempatan, statistik
ITS diminta memberikan pelatihan karya ilmiah di Tekkim, dan saya ikut ngisi.
Direktur PMP ini juga dulu satu divisi dengan saya di div kaderisasi JMMI.
Curhat beliau kepada saya, saya jawab : Kita harus menjawab rektor dengan data.
Kita lakukan survey, bagaimana kebutuhan dan keinginan pengkaderan islam,
seperti mentoring ini.”
Pn :“Waah ternyata
statistic dulu juga berjasa ya pak? Lalu yang terlibat dalam proses survey
tentang mentoring ini seperti apa pak?”
P.U :“Kalau boleh saya
jawab, semua orang di ITS terlibat atau dilibatkan dalam survey ini . Dana saat
itu tidak ada. Saya hanya minta rektor memberikan sertifikat pada semua tim di
statistika ITS yang terlibat. Saya juga lupa, dari mana dana fotocopy, rapat,
dsbnya dulu ya hehehehe.... Sebelum survey tim SC sudah berkali2 meeting (adik2 kelas waktu itu yg terlibat, termasuk
bu Adatul Mukaromah, mas Mochtar Hadi Sanjaya, mas Taufiqul Halim). Kami
didukung oleh dosen2 agama Islam, bu Ismaini Zain, dan dosen2 lainnya”
Pn :“Lantas cara
membuat anak-anak ITS yang sebanyak itu tahu tentang survey ini bagaimana pak?”
P.U :“Kita menempel
info tentang survey ini satu minggu penuh di sudut-sudut ruang kuliah se-ITS,
sehingga responden nanti tidak kaget”
Pn :“Kalau
boleh tau latar belakang dan kesimpulan
dari survey ini apa pak?”
P.U :“Latar belakang
dan kesimpulan ya : kayaknya Bu Ismaini masih punya dokumennya, tapi itu riset
masa lalu. yg penting semangatnya dech. Bagaimana
statistika ITS berkiprah, menggema. Hasil riset kita manfaat”
Pn :“Kalau
mengenai hasil dari survey ini
selanjutnya bagaimana pak?”
P.U :“Publikasi kita
lakukan dengan presentasi di depan Bu Ismaini Zain dan tim, tim panitia
mentoring pusat, dosen-dosen pembina agama Islam ITS serta melakukan press
conference dg mengundang sejumlah media cetak. Hingga akhirnya Rektor
mengucurkan dananya ke Panitia Mentoring Pusat. Mentoring berjalan dengan
dukungan lebih banyak.
Waahh keren ya statistic zaman
dulu. ^_^ Kita ternyata bisa mengubah data menjadi lebih bermanfaat lagi. Nih
penulis dikasih saran, “Saya tidak banyak saran ya, pun
sebagai mentor dulu juga saya nggak lama. Menurut saya, sebagai statisticians
jangan abai terhadap data. catat dan rekam semua kejadian, bangun analisisnya.
publikasi bukan tujuan. tapi statisticians bermakna bagi sesama. baik di
pengkaderan BCS, bakti kampus maupun mentoring. Salam buat semua..”
Nah
setelah membaca cerita diatas, adakah diantara kita sebagai Statisticans
menerapkan ilmu statistic lebih jauh lagi? Bermanfaat bagi sesama? Dan bermakna
bagi semua kalangan? Kita tunggu action dari calon-calon statisticans muda..
Salam hangat.. (ym)
Terimakasih Kepada Pak Unung Sutopo. Statistika
1995