Advertise

FORSIS-ITS. Powered by Blogger.
 
Friday, August 16, 2013

Puisi-Ulama Dalam Sebuah Kemerdekaan

semangat para pejuang


Kemerdekaan…
Bukanlah suatu kebetulan
Bukan sekedar keberuntungan
Namun kemerdekaan…
Adalah sebuah perjuangan

Kemerdekaan…
Tak hanya suatu impian
Tak pula sekedar harapan
Namun kemerdekaan…
Adalah niat,tekad, dan keimanan

Indonesia merdeka
Bersama tetesan luka
Bersimpuh oleh darah para syuhada

Jihad adalah tujuan
Mati syahid menuntut kemerdekaan

Hak Indonesia merdeka
Membunuh sgala bentuk kediktatoran
Membakar diri dari kebodohan
Melepaskan hidup dari penindasan

Disinilah mereka ada
Disinilah mereka menyulut keimanan
Keyakinan akan sebuah kemenangan
Mereka tancapkan api perjuangan
Dalam setiap jiwa insan

Ulama Indonesia itulah mereka
Berlaga menuntut merdeka
Bukan sekedar impian dan harapan
Dalam peluh dan darah perjuangan
Terhunus keyakinan akan kemerdekaan
Itulah mereka…
Jihad adalah kekuatannya
Mati syahid harapannya
Dalam setiap tebasan akan penjajahan di nusantara
mengalir sebuah doa…
INDONESIA MERDEKA…!!

(brianzenict)




~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~


Read more...

Mengulas Sejarah Kemerdekaan RI

Campur Tangan Ulama dan Organisasi Masyarakat Islam D­­­alam Mencapai Kemerdekaan

68 tahun Indonesia merdeka

­
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 tahun pada 17 Agustus 2013, agaknya memilukan terutama untuk kaum muslimin Indonesia khususnya dan kaum muslimin dunia secara general, pasalnya Negara pertama yang mengakui kedaulatan RI dalam memenuhi syarat terbentuknya sebuah Negara secara nyata (de facto) dalam kondisi dan situasi yang memprihatinkan. Ialah Mesir dengan info terbarunya dari media Sinai Mesir, institusi yang konsern terhadap urusan Mesir, sebagaimana dikutip Islampos.com, Kamis (15/8/2013) memberikan kesaksian bahwa jumlah Muslim yang gugur di seluruh Mesir sudah mencapai angka 6000 orang.
Menelik kepada sejarah dalam mencapai kemerdekaan RI ke 68 tahun, apa yang terjadi dengan saudara muslim kita yang di Mesir saat ini pernah pula dirasakan rakyat Indonesia tetapi bukan dalam konteks kudeta terhadap kekuasaan tertinggi Negara melainkan upaya pembebasan hak rakyat yang secara sepihak harta benda, dan warisan nusantara dinikmati penjajah Belanda, Inggris, dan terakhir Jepang. Objek yang paling berperan adalah tokoh ulama dan para santri.
Semenjak kita dibangku SD, yang tertanam dalam benak kita adalah organisasi kebangkitan pemuda adalah Budi Utomo yang tanggal didirikannya pun dijadikan hari kebangkitan nasional (Harkitnas) RI. Namun itu semua salah, bahwa budi oetomo, organisasi yang menolak cita-cita persatuan nasional Indonesia. Ia berlatar kuat Jawanisme yang tidak menghendaki adanya kesatuan bangsa. Bahkan terang-terangan ia menghina Rasulullah SAW melalui media Jawi Hisworo dan Majalah Bangun-nya. (api sejarah)
Dari kaum muslim sendiri, terkenal nama KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asy'ari (PBNU), yang mana keduanya merupakan pendiri perkumpulan yg bergerak di bidang sosial masyarakat. KH. Ahmad Dahlan mendirikannya di daerah perkotaan, tugasnya yaitu membangun sekolah dan Rumah sakit agar pendidikan serta kesehatan umat menjadi terjamin dan tidak lagi bergantung kepada fasilitas gubernemen yg hanya diperuntukkan bagi kalangan priyayi saja. Sedangkan KH. Hasyim Asy'ari bersama 2 orang rekan sekaligus juga gurunya yaitu KH. Kholil bangkalan dan KH. As'ad mendapat dawuh untuk mendirikan sebuah organisasi kegamaan yg berakar di dalam masyarakat dan bergerak di kalangan masyarakat awam pedesaan.
Bentuk perjuangan oleh KH. Hasyim Asy’ary, Pendiri Pondok Pesntren Tebuireng Jombang sebagai  bentuk   pernyataan perlawanan  terhadap penjajah melalui peperangan non diplomasi dengan Belanda yang pada saat itu Belanda mendompleng NICA dan mengajak Ir. Soekarno untuk melakukan perundingan dan Soekarno pun mengamininya. Oleh kalangan kaum santri, khususnya di wilayah Jawa Timur, menganggap diplomasi tersebut hanya menguntungkan pihak Belanda maka tidak setujulah mereka dan menentang keras. Pasalnya menurut para ulama, kemerdekaan harus diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia termasuk umat Islam. Lalu KH. Hasyim Asy’ary  menghimbau kepada umat Islam yang tinggal di sekeliling kota Surabaya sekitar  jarak 90-80 km harus berkewajiban membantu TNI dalam rangka merebut kemerdekaan. Respon pemuda Islam, khususnya para santri cukup antusias dan mengikuti fatwa resolusi jihad dengan berperang melawan Belanda dan sekutu dengan harapan dan iming-iming pahala mati syahid. Sebagai contoh adalah peperangan di Pajarakan yang sebagian besar para santri secara khusus mempelajari ilmu-ilmu kekebalan untuk mempertahankan diri dalam melawan penjajah. Selain itu, dampak yang cukup hebat dari fatwa resolusi jihad adalah peristiwa heroik di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang dikenal sebagai hari pahlawan. (Ce2)


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~
Read more...

Kugapai Kau dengan Iman

http://kdri.web.id/68

“Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa …” Itu adalah kutipan pada Pembukaan UUD 1945 yang sangat sering didengar saat upacara bendera sewaktu sekolah. Sejak sekolah dasar, siswa telah diajarkan tentang sejarah bangsa Indonesia, termasuk sejarah kemerdekaan Indonesia. Siswa telah diberikan materi tentang perjuangan para pejuang kemerdekaan untuk melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Hal tersebut memang diperlukan siswa agar mengetahui sejarah negaranya sendiri, apalagi terdapat pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Dengan demikian, pelajaran sejarah ini sangat dibutuhkan generasi muda sehingga mereka memiliki kecintaan terhadap negaranya.
Begitu pentingnya peran sejarah untuk suatu bangsa, maka tidak heran jika pelajaran sejarah diajarkan hingga sekolah menengah atas. Namun, sejarah yang telah diajarkan semasa sekolah dahulu hanyalah sedikit dari apa yang sebenarnya terjadi, perlu adanya pembahasan yang lebih mendalam jika ingin benar-benar mengenal asal mula lahirnya bangsa Indonesia. Hal itu memang bukan suatu yang mudah karena tidak banyak orang yang tertarik membahas sejarah bangsanya. Namun, tidak ada salahnya jika kini kita mengungkap sedikit sejarah negara Indonesia dalam merengkuh kemerdekaan.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukanlah hadiah atau pemberian dari bangsa penjajah. Pahlawan berjuang tak kunjung lelah untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan yang menyengsarakan. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kemerdekan tersebut juga tidak lepas dari perjuangan yang dilakukan para ulama dan santri. Dengan pekikan takbir dari Bung Tomo, telah mengobarkan semangat rakyat Indonesia, khususnya Arek Suroboyo,  untuk memerangi orang kafir yang menjajah bangsa Indonesia dan hendak menyebarkan agamanya kepada rakyat yang mayoritas muslim. Allaahu Akbar!
Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan masih banyak lainnya adalah pahlawan bangsa yang turut berjuang mengusir penjajahan tanpa meninggalkan syari’at Islam yang mereka yakini. Bahkan, tidak sedikit rakyat yang begitu segan terhadap  para ulama yang termasuk pahlawan tersebut. Hal itu disadari oleh kaum penjajah bahwa ulama adalah kekuatan yang dimiliki rakyat Indonesia. Mereka begitu disegani sehingga apa yang diperintahkan oleh mereka akan diikuti pula oleh rakyat.
Para ulama maupun santri tersebut tidak hanya memiliki wibawa, tetapi juga turut serta melawan penjajah dengan menjadi pemimpin perlawanan ataupun bergabung dalam pasukan pembela tanah air ataupun Hizbullah. Banyak organisasi-organisasi yang dibentuk oleh para  ulama untuk memperjuangkan kemerdekaan, misalnya Serikat Dagang Islam, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan tentu banyak lagi yang lainnya.
Bulan Ramadhan pun tidak menyurutkan perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka hingga kemerdekaan itu benar-benar diraih dengan begitu banyak darah para pejuang (syahid, InshaaAllah, red). Tanggal 17 Agustus 1945 adalah “hari kemerdekaan kita, hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia”. Begitulah cuplikan lirik lagu kebangsaan 17 Agustus. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun didengungkan sebagai tanda terbebasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan kolonialisme dan imperialisme selama berabad-abad.
Namun, selama ini, kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia juga sangat banyak didukung oleh perjuangan para ulama dan santri. Hal itu disebabkan sejarah negara Indonesia yang mengesampingkan peranan umat Islam (ulama dan santri, khususnya). Selain itu, pesantren juga dianggap sebagai lambang keterbelakangan, padahal santri juga berperan banyak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dengan keteguhan iman, para ulama dan santri memperjuangkan tanah air tercinta, Indonesia, hingga kemerdekaan yang diidam-idamkan dapat diraih dan dinikmati anak-cucu mereka. Wallahu a’lam. (IF)


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~
Read more...

Jasa Ulama dalam Kemerdekaan Indonesia


[Design by EH]


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~

Read more...

Puisi-FPI DIBALIK KEMERDEKAAN


FPI DIBALIK KEMERDEKAAN


Kemerdekaan ini..

Akankah terus menerus bertahan seperti ini?

Akankah terus dipermainkan oleh tikus-tikus berdasi?

Inikah yg diinginkan oleh pendahulu kita?

Akankah kemerdekaan yang tanpa disertai moral akan bertahan?

Kami disini, mencoba membantu..

Ingin mengulurkan tangan...

Sebagai tunas bangsa yang bermoral..

Sebagai tunas bangsa yang siap diamanati..

Akankah kalian tetap mengabaikan kami?

Akankah kalian tetap meneruskan kondisi seperti ini?

Sekali lagi, percayalah kami..

Kami siap membangun negeri..

(MA)




~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~
Read more...

Puisi-Ulama dan Islam Bagi Kemerdekaan Indonesia

Islam…
Agama rahmat bagi seluruh alam,
Menetaskan ulama-ulama pejuang kebenaran.
Bijak dan cerdas dalam setiap keputusan.
Terus lurus berjalan demi sebuah cita kemerdekaan
Disaat Negeri ini kelam,…
Di bawah belenggu kediktatoran
                   Kejam, keji, kehinaan, keserakahan.
                   Terbuat lancar dari tangan antek-antek…
Pemerah negara  yang sadis nan bengis
Ulama-ulama nan fakih
Politik Islam nan lurus
Mengobarkan semangat juang nan tinggi…
Para santri dan masyarakat umum
Menyembulkan tekad si pemerah negara
Melenyapkan politik islam
                              Program beasiswa pada bumi putra
                              Taktik nyata si pemerah Negara
                              Memunculkan tokoh nasonalisme Indonesia
                              Tanpa paradigma Islam
                              Hanya paradigma sekuler
                              Dan cinta tanah air…
Namun…
Kesadaran kaum muslimin mencuat
Misi 3G Belanda tersendat
Para ulama Islam terkobar semangat
Melumat si pemerah Negara nan liat
                         Tuanku Imam Bonjol dan kaum Padri
                         Pangeran Diponego dengan perang Diponegoro
                         KH. Hasyim Asy’ari pendiri Nadhlatul Ulama
                         Serta, tak terlupa…
                         KH. Ahmad Dahlan bersama Muhammadiyah
                         Tokoh nasional berpradigma Islam
Kini…
Kemerdekaan Indonesia sudah di tangan
Meski jejak pejuang islam tertutup oleh sejarah
Sejarah Indonesia yang dikonstruksi belanda
Namun…                              
                  Sejarah nyata Indonesia harus tetap dikenang
                  Sejarah perjuangan ulama dan Islam
                  Dalam kemerdekaan Indonesia
                  17 Agustus 1945
                  Merdeka… merdeka…merdeka

[NZ]


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~

Read more...
Sunday, August 4, 2013

KHK:::Happy Ied Mubarak

Happy Ied Mubarak^^

Fitrah sejati adalah meng-akbarkan Allah dan syariat-Nya di dalam jiwa,
Di dunia nyata, dalam segala gerak,
Di sepanjang nafas dan langkah,
Semoga seperti itulah diri kita di hari kemenangan ini
Di hari-hari Allah, yang mana kita tidak pantas berbangga-bangga dan berbuat durhaka
Ikhlaskan dan harapkan ridho Allah dengan amal-amal kita.
Semoga Allah menerima puasa kita dan menjadikan kita kembali dalam keadaan suci dan termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan.
Jazakumukllah khair saudara/i-ku
Untuk semua pelajaran yang pernah kau berikan
Untuk semangat yang pernah kau tularkan
Untuk ketegaran dan kesabaranmu
Semoga allah menerima amalan-amalan kita
Dan mempertemukan kita dengan ramadhan tahun depan
Taqobbalallahu miina waminkum minal aidin wal faidzin kullu amin wa antum bikhoir^^
Happy Ied Mubarok 1 Syawal 1434 H


Segenap Keluarga FORSIS-ITS Kabinet Hansei-Kaizen mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H,

Taqobbalallahu miina waminkum minal aidin wal faidzin kullu amin wa antum bikhoir "




~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~
Read more...
 
FORSIS-ITS © 2014 | Designed By Blogger Templates