Advertise

FORSIS-ITS. Powered by Blogger.
 
Friday, August 16, 2013

Kugapai Kau dengan Iman

http://kdri.web.id/68

“Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa …” Itu adalah kutipan pada Pembukaan UUD 1945 yang sangat sering didengar saat upacara bendera sewaktu sekolah. Sejak sekolah dasar, siswa telah diajarkan tentang sejarah bangsa Indonesia, termasuk sejarah kemerdekaan Indonesia. Siswa telah diberikan materi tentang perjuangan para pejuang kemerdekaan untuk melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Hal tersebut memang diperlukan siswa agar mengetahui sejarah negaranya sendiri, apalagi terdapat pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Dengan demikian, pelajaran sejarah ini sangat dibutuhkan generasi muda sehingga mereka memiliki kecintaan terhadap negaranya.
Begitu pentingnya peran sejarah untuk suatu bangsa, maka tidak heran jika pelajaran sejarah diajarkan hingga sekolah menengah atas. Namun, sejarah yang telah diajarkan semasa sekolah dahulu hanyalah sedikit dari apa yang sebenarnya terjadi, perlu adanya pembahasan yang lebih mendalam jika ingin benar-benar mengenal asal mula lahirnya bangsa Indonesia. Hal itu memang bukan suatu yang mudah karena tidak banyak orang yang tertarik membahas sejarah bangsanya. Namun, tidak ada salahnya jika kini kita mengungkap sedikit sejarah negara Indonesia dalam merengkuh kemerdekaan.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukanlah hadiah atau pemberian dari bangsa penjajah. Pahlawan berjuang tak kunjung lelah untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan yang menyengsarakan. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kemerdekan tersebut juga tidak lepas dari perjuangan yang dilakukan para ulama dan santri. Dengan pekikan takbir dari Bung Tomo, telah mengobarkan semangat rakyat Indonesia, khususnya Arek Suroboyo,  untuk memerangi orang kafir yang menjajah bangsa Indonesia dan hendak menyebarkan agamanya kepada rakyat yang mayoritas muslim. Allaahu Akbar!
Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan masih banyak lainnya adalah pahlawan bangsa yang turut berjuang mengusir penjajahan tanpa meninggalkan syari’at Islam yang mereka yakini. Bahkan, tidak sedikit rakyat yang begitu segan terhadap  para ulama yang termasuk pahlawan tersebut. Hal itu disadari oleh kaum penjajah bahwa ulama adalah kekuatan yang dimiliki rakyat Indonesia. Mereka begitu disegani sehingga apa yang diperintahkan oleh mereka akan diikuti pula oleh rakyat.
Para ulama maupun santri tersebut tidak hanya memiliki wibawa, tetapi juga turut serta melawan penjajah dengan menjadi pemimpin perlawanan ataupun bergabung dalam pasukan pembela tanah air ataupun Hizbullah. Banyak organisasi-organisasi yang dibentuk oleh para  ulama untuk memperjuangkan kemerdekaan, misalnya Serikat Dagang Islam, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan tentu banyak lagi yang lainnya.
Bulan Ramadhan pun tidak menyurutkan perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka hingga kemerdekaan itu benar-benar diraih dengan begitu banyak darah para pejuang (syahid, InshaaAllah, red). Tanggal 17 Agustus 1945 adalah “hari kemerdekaan kita, hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia”. Begitulah cuplikan lirik lagu kebangsaan 17 Agustus. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun didengungkan sebagai tanda terbebasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan kolonialisme dan imperialisme selama berabad-abad.
Namun, selama ini, kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia juga sangat banyak didukung oleh perjuangan para ulama dan santri. Hal itu disebabkan sejarah negara Indonesia yang mengesampingkan peranan umat Islam (ulama dan santri, khususnya). Selain itu, pesantren juga dianggap sebagai lambang keterbelakangan, padahal santri juga berperan banyak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dengan keteguhan iman, para ulama dan santri memperjuangkan tanah air tercinta, Indonesia, hingga kemerdekaan yang diidam-idamkan dapat diraih dan dinikmati anak-cucu mereka. Wallahu a’lam. (IF)


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~
 
FORSIS-ITS © 2014 | Designed By Blogger Templates