Pak Salim A Fillah memulai pembukaan
kajian “Grand Opening Tausiyah Elektro” LDJ Kalam Teknik Elektro ITS
(14/07/2013) yang bertempat di jurusan teknik elektro dengan cerita mahsyur di
Raja Ampat “Seorang penyelam dengan kelengkapan yang super lengkap mulai dari baju
selam, tabung oksigen dan kaca air yang termahal, serta kaki katak yang
terbaru. Ketika penyelam mengarungi lautan dengan melihat begitu indahnya isi
laut dan terkejutnya dia melihat seorang yang hanya menggunakan kolor tanpa
perlengkapan selengkap seperti apa yang penyelam tersebut gunakan. Saat
kedalaman 30 meter pun seorang tersebut masih terlihat oleh mata penyelam
tersebut, dan ketika penyelam bertatap langsung dengan seorang tersebut, lalu
penyelam mengangkat seorang tersebut ke atas. Sesampainya di atas permukaan,
seorang tersebut berterima kasih kepada penyelam karena telah membawanya ke
permukaan, karena kebetulan orang tersebut itu tenggelam.”
Dari tema kajian “Saksikan bahwa aku
seorang muslim” yang dengan pembukaan di atas dapat dimaknai dalam kehidupan
sehari-hari bahwa manusia itu bergantung pada tingkat kesiapan. Siap disini
ialah dalam mengarungi kehidupan dibutuhkan 4 hal.
1.
Menyelami Kehidupan
Kita harus bangga sebagai umat muslim,
karena dari penamaan “islam” merupakan nama yang langsung pemberian dari Allah
SWT, dimana agama-agama lain, yang ketika ditanya apakah nama agama mereka ada
pada kitab mereka ? penganut yang menyakini pun mendapati bahwa nama agama
mereka tidak tercantum dalam kitabnya.
Dengan demikian, janganlah kebanggaan itu
dijadikan untuk menyombongkan diri, menganggap dirinya lebih baik dari yang
lain. Ketika hati kita merasa begitu, bertanyalah “apakah hati kita niat karena
Allah atau hanya ingin di puji di hadapan manusia ?” kalimat indah berbunyi
“Asap bisa jadi uap dari hati yang ingin dipuji” maka luruskanlah niat untuk
tetap istiqomah dalam kebaikan Allah.
Jika dalam hidup, ,mendapati kegagalan,
maka yang harus dilakukan adalah muslim yang sukses menyikapi kegagalan bukan
malah menjadi muslim yang gagal menyikapi kesuksesan. Contohnya, Nabi Adam
adalah penghuni surga namun karena sukses menyikapi kegagalannya sebagai
makhluk penghuni surga dimana nabi Adam memakan buah yang dilarang oleh Allah,
terjadilah beliau manusia pertama yang menempati bumi dengan gelar kenabian
pertama yang diamanahkannya. Demikian pula gagal menyikapi kesuksesan seperti
iblis yang dahulunya adalah makhluk yang paling taat pada Allah sehingga kata
Pak Salim A Fillah iblis itu disebut mentor, namun karena kesombongannya
menganggap dirinya adalah makhluk paling tinggi
yang tidak mau untuk menyembah Nabi Adam atas perintah Allah maka menjadi
rendah dihadapan-Nya.
2.
Menyikapi kompetisi
3.
Menyikapi sinergi
4.
Menyikapi misi.
(Ce2)
~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~