Advertise

FORSIS-ITS. Powered by Blogger.
 
Tuesday, September 17, 2013

Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim


            Pak Salim A Fillah memulai pembukaan kajian “Grand Opening Tausiyah Elektro” LDJ Kalam Teknik Elektro ITS (14/07/2013) yang bertempat di jurusan teknik elektro dengan cerita mahsyur di Raja Ampat “Seorang penyelam dengan kelengkapan yang super lengkap mulai dari baju selam, tabung oksigen dan kaca air yang termahal, serta kaki katak yang terbaru. Ketika penyelam mengarungi lautan dengan melihat begitu indahnya isi laut dan terkejutnya dia melihat seorang yang hanya menggunakan kolor tanpa perlengkapan selengkap seperti apa yang penyelam tersebut gunakan. Saat kedalaman 30 meter pun seorang tersebut masih terlihat oleh mata penyelam tersebut, dan ketika penyelam bertatap langsung dengan seorang tersebut, lalu penyelam mengangkat seorang tersebut ke atas. Sesampainya di atas permukaan, seorang tersebut berterima kasih kepada penyelam karena telah membawanya ke permukaan, karena kebetulan orang tersebut itu tenggelam.”
Dari tema kajian “Saksikan bahwa aku seorang muslim” yang dengan pembukaan di atas dapat dimaknai dalam kehidupan sehari-hari bahwa manusia itu bergantung pada tingkat kesiapan. Siap disini ialah dalam mengarungi kehidupan dibutuhkan 4 hal.
1.    Menyelami Kehidupan
Kita harus bangga sebagai umat muslim, karena dari penamaan “islam” merupakan nama yang langsung pemberian dari Allah SWT, dimana agama-agama lain, yang ketika ditanya apakah nama agama mereka ada pada kitab mereka ? penganut yang menyakini pun mendapati bahwa nama agama mereka tidak tercantum dalam kitabnya.
Dengan demikian, janganlah kebanggaan itu dijadikan untuk menyombongkan diri, menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Ketika hati kita merasa begitu, bertanyalah “apakah hati kita niat karena Allah atau hanya ingin di puji di hadapan manusia ?” kalimat indah berbunyi “Asap bisa jadi uap dari hati yang ingin dipuji” maka luruskanlah niat untuk tetap istiqomah dalam kebaikan Allah.
Jika dalam hidup, ,mendapati kegagalan, maka yang harus dilakukan adalah muslim yang sukses menyikapi kegagalan bukan malah menjadi muslim yang gagal menyikapi kesuksesan. Contohnya, Nabi Adam adalah penghuni surga namun karena sukses menyikapi kegagalannya sebagai makhluk penghuni surga dimana nabi Adam memakan buah yang dilarang oleh Allah, terjadilah beliau manusia pertama yang menempati bumi dengan gelar kenabian pertama yang diamanahkannya. Demikian pula gagal menyikapi kesuksesan seperti iblis yang dahulunya adalah makhluk yang paling taat pada Allah sehingga kata Pak Salim A Fillah iblis itu disebut mentor, namun karena kesombongannya menganggap dirinya adalah makhluk paling tinggi  yang tidak mau untuk menyembah Nabi Adam atas perintah Allah maka menjadi rendah dihadapan-Nya.
2.    Menyikapi kompetisi
3.    Menyikapi sinergi
4.    Menyikapi misi.

(Ce2)


~Tim Media FORSIS-ITS 3435~
~Kabinet Hansei-Kaizen~
~Menjejak Sejarah Melalui Media~

 
FORSIS-ITS © 2014 | Designed By Blogger Templates